cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
ISSN : 23378433     EISSN : 26214520     DOI : -
Core Subject : Health,
Journal of Acta Pharmaciae Indonesia is a journal published twice a year by Pharmacy Department, Jenderal Soedirman University, Purwokerto with the Number of ISSN 2337-8433 and E-ISSN 2621-4520. Our journal discusses various pharmaceutical fields in terms of Pharmaceutics & Pharmaceutical Technology, Pharmaceutical Biology, Pharmaceutical Chemistry, and Pharmacology & Clinical Pharmacy.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia Volume 6 No.2 Tahun 2018" : 5 Documents clear
Penapisan Senyawa Antikanker Dari Batang Brotowali (Tinospora Crispa L) Dan Uji Aktivitas Sitotoksik Pada Kultur Sel Widr warsinah, warsinah; Harwoko, Harwoko
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia Volume 6 No.2 Tahun 2018
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.694 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penapisan dengan cara ekstraksi dan dilanjutkan dengan kromatografi lapis tipis untuk melihat profil senyawa dan melakukan uji aktivitas sitotoksik dan induksi apotosis dari ekstrak tersebut. Ekstraksi batang brotowali dilakukan dengan maserasi menggunakan etanol 96% kemudian di fraksinasi dengan n-heksan, kloroform, etilasetat berdasarkan tingkat polaritas dan dilanjutkan kromatografi lapis tipis menggunakan fase diam silika gel GF 254 dan fase gerak campuran, spot yang ada dilihat dibawah UV 254 nm dan 366 nm serta disemprot dengan reagen penampak noda. Ekstrak dan fraksi kemudian diuji aktivitas sitotosiknya dengan metode MTT dan induksi apoptosis dengan metode double staining dan flowcytometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik mengandung senyawa flavanoid, fenolik dan terpenoid. Ekstrak mempunyai efek sitotoksik IC50sebesar 314 µg/ml dan fraksi F3 sebagai fraksi aktif mempunyai efek sitotoksik dengan IC50 sebesar 146 µg/ml. Pada konsentrasi 25 µg/ml fraksi mampu menginduksi apoptosis sebesar 28,9 %, kontrol sel 17,90% dan doksorubisin 63,12%. Pemacuan apoptosis ditunjukkan dengan adanya warna orange dan terjadinya banyak badan apoptosis pada sel Widr dengan perlakuan ekstrak yang lebih banyak dibandingkan dengan kontrol sel.
Uji Fitokimia dan Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Terung Asam (Solanum ferox L) syarpin, syarpin; Nugroho, Wahyu; Rahayu, Sari
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia Volume 6 No.2 Tahun 2018
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.854 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah terung asam (Solanum ferox L). untuk mencapai tujuan tersebut digunakan beberapa cara yaitu dengan melakukan uji fitokimia (alkaloid, terpenoid, steroid, saponin, fenolat secara umum dan flavonoid. Hasil dari uji fitokimia menunjukkan reaksi positif terhadap beberapa pereaksi yaitu uji alkaloid, uji terpenoid, uji fenolat dan uji flavonoid. Sedangkan uji steroid dan saponin tidak memberikan hasil yang postif terhadap pereaksi. Selanjutnya melakukan uji antioksidan dan diperoleh nilai  IC50 sebesar 177,16 ppm. Sehingga dapat disimpulkan ekstrak etanol buah terung asam memiliki aktivitas sedang.
Disolusi Terbanding Tablet Acetaminophen Produk Generik Berlogo dan Produk Bermerek Suhesti, Tuti Sri; Nur Rachmani, EKA Prasasti
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia Volume 6 No.2 Tahun 2018
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.028 KB)

Abstract

Acetaminophen/parasetamol adalah obat analgetik-antipiretik yang populer dan banyak digunakan. Sediaan acetaminophen dalam bentuk tablet, selain dengan nama generik juga tersedia dengan nama dagang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekivalensi in vitro terhadap mutu produk dagang dan generik berlogo tablet acetaminophen yang beredar di pasaran. Pada penelitian ini dilakukan uji disolusi terbanding acetaminophen produk obat generik berlogo dan produk bermerek dalam media disolusi berupa larutan dapar phosphat pH 5,8. Penentuan laju disolusi acetaminophen dilakukan menggunakan metode paddle (dayung) dengan kecepatan pengadukan 50 rpm, pada suhu 370C ± 0,50C. Sampel cuplikan diambil pada menit ke 5, 10, 15, 20, 30 dan 45. Parameter uji yang diamati adalah kadar obat terlarut pada saat t=30 menit (C30) dengan parameter standar baku C30 menunjukkan hasil tidak boleh kurang dari 80% kadar obat. Hasil penelitian didapatkan bahwa disolusi tablet acetaminophen masing-masing produk baik obat generik berlogo maupun produk bermerek menunjukkan gambaran profil disolusi yang berbeda. Dari 8 sampel diperoleh 5 produk paten dan 3 produk generik semuanya menunjukkan hasil disolusi dengan nilai C30 yang memenuhi syarat (>80)
Analisis Kualitatif Faktor-Faktor Pendukung Kepatuhan Pasien Infeksi Dalam Meminum Antibiotik Cefixime Setelah Masa Rawat Inap Di Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Mahardika, Elisa; Maharani, Laksmi; Suryoputri, Masita Wulandari
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia Volume 6 No.2 Tahun 2018
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.909 KB)

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan antibiotik harus sesuai dengan regimen yang telah ditentukan dokter atau apoteker untuk mencegah resistensi. Pasien setelah masa rawat inap berpotensi pada masalah kepatuhan dalam penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor pendukung kepatuhan pasien infeksi dalam meminum antibiotik cefixime setelah masa rawat inap di Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo. Metode: Penelitian dilakukan menggunakan metode non-experimental berdasarkan pada pendekatan kualitatif fenomenologis dengan cara wawancara mendalam (indepth interview). Wawancara dilakukan di rumah informan pada hari ke-7 setelah keluar dari rumah sakit dan triangulasi waktu (wawancara kedua) dilakukan satu minggu setelah wawancara pertama. Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif dengan proses berfikir induktif. Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor pendukung kepatuhan pasien infeksi dalam meminum antibiotik cefixime setelah masa rawat inap adalah keinginan untuk sembuh, informasi bahwa antibiotik harus dihabiskan, takut terjadi kekambuhan, diingatkan anggota keluarga, bentuk sediaan, kondisi kesehatan yang memburuk dan mengikuti saran dokter. Selain itu, didapatkan hasil bahwa pasien patuh meminum dan menghabiskan antibiotik sesuai aturan pakai, etiket membantu pasien dalam mengingat jam minum obat, pasien mendapatkan informasi antibiotik harus dihabiskan dari tenaga kesehatan dan pasien mendapatkan informasi manfaat obat dari internet.
Aktivitas Antifungi Esktrak Etanol Daun Kamboja Merah (Plumeria rubra L.) Terhadap Pityrosporum ovale Ramadhan, Rizki Akbar; Rehana, Rehana; Salman, Muhamad
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 6 No 2 (2018): Acta Pharmaciae Indonesia Volume 6 No.2 Tahun 2018
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1259.177 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder dan KHM dari ekstrak etanol daun kamboja merah (Plumeria rubra L) terhadap fungiPityrosporum ovale penyebab ketombe. Ekstrak diperoleh dengan metode maserasi dalam pelarut etanol. Kandungan kimia pada ekstrak diidentifikasi dengan kromatografi lapis tipis. Aktivitas antifungi dilakukan dengan metode dilusi padat untuk memperoleh nilai KHM (Konsentrasi Hambat Minimum). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun kamboja merah mengandung flavonoid dan terpenoid. KHM yang didapat adalah 1750 ppm

Page 1 of 1 | Total Record : 5